TEORI GERAKAN SOSIAL (CIVIL MUVMENT)

TEORI GERAKAN SOSIAL (CIVIL MUVMENT)
DI SUSUN OLEH: SAYEDAZNAN
GERAKAN SOSIAL CIVIL MOVEMENT
Gerakan sosial secara teoristis merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas prakarsa dalam usaha menuntut perubahan dalam institisi, kebijakan atau struktur pemerintah. Disini terlihat tuntutan perubahan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan kontek masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebahagian rakyat. Karena gerakan sosial lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di tubuh pemerintah menjadi sorotannya. Dari literature definisi gerakan sosial adapula yang mengeritikan gerakan sebagai gerakan anti pemerintah dan juga pro pemerintah. Jorgen Habermas, sebagaimana di kutip oleh pasuk phongpaicit (2004) menyatakan bahwa kerakan sosial adalah: devensive realitions to defend the public and private sphere of individuals aganst the inroad of the state system and marced economy. (gerkan sosial adalah hubungan defensive individu-individu untuk melindungi ruang publik dan private mereka dengan melawan serbuan dari system Negara dan pasar).  Anthony Giddens menyatakan gerakan sosial sebagai upaya kolektif untuk mengejar kepentingan bersama atau gerkan untuk mencapai tujuan yang bersama atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif ( actions colletive ) di luar lingkup lembaga-lembaga yang mapan. Sedangakan Mansor Fakih menyatakan bahwa gerakan sosial dapat di artikan sebagai kelompok yang terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan sosial terutama dalam usaha merubah struktur maupun nilai sosial.
Sejalan dengan pengertian gerakan sosial di atas Harbret Blumer merumuskan gerakan sosial sebagai sejumblah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumblah tujuan atau gagasan. Robert Misel dalam bukunya yang berjudul teori pegerakan sosial mendefinisikan gerakan sosial sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tidak terlembaga yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi perubahan dalam masyarakat.
David meyer dan Sidney tarrow dalam karyamereka sosial movement
1.      Gerakan sosial dilahirkan dengan kondisi yang memberikan kesempatan bagi society (1998). Memasukan semua ciri yang sudah di sebutkan di atas dan mengajukan sebuah definisi yang lebih inklusif tentang gerakan sosial, yakni: tantangan-tantangan bersama, yang di dasarkan atas tujuan dan solidaritas bersama dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elit, saingan atau musuh yang memegang otoritas. Fitur yang menojol dalam definisi ini pertama gerakan-gerakan sosial melibatkan tantangan kolektif yakni upaya-upaya terorganisir untuk mengadakan perubahan di dalam aransemen-aransemen kelembagaan tantangan-tangan ini bisa berpuasat kepada kebijakan-kebijakan publik atau di ajaukan untuk mengawali perubahan yang lebih luas dalam struktur lembaga-lembaga sosial dan politik.
2.      Corak politis yang inheren di dalam gerakan-gerkan sosial. Ini terutama terkait dengan tujuan-tujuan yang hendak di capai lewat gerakan-gerkan sosial, yang secara tipikal mencakup perubahan di dalam distribusi kekuasaan dan wewenang. Tujuan-tujuan politis ini hanya mungkin di capai lewat interaksi-interaksi yang terus menerus berkelanjutan, dengan aktor-aktor politik di luar gerakan yang terpenteing diantaranya adalah sekutu-sekutu pesaing-pesaing politik dan pemegang otoritas kekuasaan.
Denny JA menyatakan ada tiga kondisi yang akan lahirnya gerakan sosial yaitu:
1.      Gerakan sosial di lahirkan dengan kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Pemerintah yang moderat misalanya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbunya gerakan sosial ketimbang pemerintah yang sangat otoriter.
2.      Gerakan sosial muncul karena meluasnya ketidak puasan atas situasi yang ada. Perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern misalnya akan menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin meluas antara simiskin dan sikaya. Perubahan ini juga dapat menyebabkan kritis identitas dan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini di gunakan. Perubahan ini akan menimbulkan gejolak yang di rugikan dan meluas menjadi gerakan sosial.
3.      Gerakan sosial semata-mata maslah kemampuan kepemimpinan dari tokoh pengerak. Sang tokoh pengerak akan menjadi inspirator, membuat jaringan, membangun organisasi yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi untuk terlibat dalam gerakan.
Indikasi awal untuk mengungkap gejala gerakan sosial merurut jhon lofland dengan mengenali terjadinya perubahan-perubahan pada semua elmen arena publik di tandai kualaitas aliran atau gelombang. Dalam peraktek suatu gerakan sosial dapat di ketehaui terutama dari banyaknya organisasi baru yang terbentuk, bertambahnya jumblah anggota pada suatu organisasi gerakan dan semangkin banyak aksi kekerasan atau protes terencana dan tidak terencanan.
Selain itu menurut lofland dua aspek empiris gelombang yang perlu di perhatikan adalah:
1.      Aliran tersebut candrung berumur pendek antara lima sampai delapan tahaun jika sudah melewati kurun waktu gerakan akan melemah dan meskipun masih ada akan tetapi gerakan telah mengalami proses cooled down.
2.      Banyak organisasi kekerasan atau protes yang berubah menjadi Gerakan sosial atau setidaknya bagian dari gerakan-gerakan yang di sebut di atas. Organisasi-organisasi ini selalu berupaya mencipatakan Gerakan sosial atau organisasinya memiliki teori operasi yang berbeda maka mereka akan dengan sabar menunggu pergeseran struktur makro yang akan terjadi ( misalnya krisis kapitalis ) atau pertarungan yang akan terjadi antara yang baik dan jahat, atau kedua hal tersebut, serta menunggu kegagalan fungsi lembaga sentra. Kala itulah gerakan itu bisa di kenali sebagai gerakan pingiran gerakan awal dan embrio gerakan.
Lebih lanjut dapat dirumuska bahwa sebuah gerakan sosial terdiri dari:
a)      Lahirnya gerakan atau protes baru dengan semangat muda yang di bentuk secara independen.
b)      Bertambahnya jumblah peserta aksi kekerasan atau proses terencana dan tak terancam.
c)      Kebangkitan opini masa.
d)     Semua yang di tunjukan kepada oknum lembaga sentral.
e)      Sebagai bentuk usaha untuk melahirkan perubahan pada struktur lembaga-lembaga sentral.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang Gerakan sosial bisa kita lihat bahwa Gerakan sosial muncul karena adanya ketidak sesuaian antara pemerintah dengan masyarak atau proses kebijakan pemerintah telah mencoreng nilai-nilai budaya dan nilai-nilai norma masyarakat setempat sehingga masyarakat mulai menyusun himpunan masa untuk memprotes kebijakan tersebut. Jika kita lihat tentang pemikiran tengku Fakir Harki atau yang lebih dekenal dengan sebutan tengku Ahmad Dewi maka teori pergerakan merupakan landasan dari proses pemikirannya tentang konsep syariat islam yang ingin di tegakkan oleh beliau dan kemudia mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bersifat non forma (dayah atau pasantren ) yang dapat menghimpun pemuda-pemudi sentempat untuk melaksanakan pendidikan agama dan menjalankan penegakan syariat islam di Kabupaten Aceh timur tepatnya di idi cut atau darul aman. 
KABARI KE TEMANMU VIA : Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
0 Komentar untuk "TEORI GERAKAN SOSIAL (CIVIL MUVMENT)"

Popular Posts

Back To Top