PERAN
BANK DUNIA DALAM MEMBANGUN NEGARA BERKEMBANG
DISUSUN
OLEH : SAYED AZNAN
KATA
PENGATAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah sayabersyukur
kepada allah yang mahakuasa yang telah memberikan rahmat kesehatan dan
kesempatan untuk dapat menyelesaikan MAKALAH yang berjudul PERAN BANK DUNIA DALAM MEMBANGUN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG. salawat
beriring salam tidak lupa saya jujung tinggikan kehadirat nabi kita Muhammad
S.a.w yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan kealam terangbenderang (dzulumatin
ila nur) yang berilmu pengetahuan, serta ajaran yang mewajibkan umatnya untuk
menuntut ilmu. Dan tak lupa pula saya ucapkan terimakasih yang
setinggi-tingginya kepada DOSEN
pembimbing mata kuliah globalisai saya yang telah memberikan tugas untuk saya
yang sayogianya telah memberikan manfaat ilmu pengetahuan khususnya di
bidang pembuatan makalah yang telah memberikan pengalaman tersendiri pada saya
dalam membuat makalah ini Saya sanggat menyadari bahwa makalah ini saya masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik di bidang penulisan maupun di bidang
pengetahuan saya yang masih sedikit tentang peran bank dunia dalam membangun
negara-negara berkembang khususnya. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga saya dapat memperbaiki kesalahan dalam makalah saya di
masa akan datang, saya mengucapkan beribu terimakasih atas perhatian semuanya.
A. LATAR
BELAKANG
Mempelajari mengenai
Bank Dunia ( World Bank ) merupakan suatu hal yang penting bagi insan
akademisi. Mengapa demikian adalah karena Bank dunia memiliki peran dan
pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan perekonomian di negara-negara
berkembang. Untuk mempermudah memahami tentang peran bank dunia bagi
perekonomian negara berkembang dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai apa
itu bank dunia, tujuan, dan peran bagi dunia internasional. Bank Dunia ( World
Bank ) merupakan salah satu Lembaga Keuangan Internasional yang memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian berbagai Negara di dunia.
Sebagai Lembaga Keuangan Internasional Bank dunia telah menjadi subyek hukum
internasional. saham umumnya dipegang oleh pemerintah nasional, meski pun
organisasi lain kadang-kadang ikut sebagai pemegang saham. Sebagai Lembaga
keuangan internasional Bank dunia didirikan untuk menangani masalah keuangan
yang bersifat intenasional. Bank dunia adalah Lembaga Keuangan Internasional
yang memiliki perwakilan hampir di setiap negara khususnya negara-negara
berkembang. Berbicara mengenai Bank Dunia berarti akan menggambarkan sebuah
lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman ke negara-negara berkembang
untuk program permodalan.
Sebagai satu lembaga
pasti ada latar belakang sejarah mengapa bank dunia didirikan. Bank Dunia
didirikan pada tahun 1944 di Britton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat.
Bank Dunia dibentuk oleh dua negara promotor dan pendukung utama, yaitu Amerika
Serikat dan Inggris. Tujuan awal didirikannya adalah untuk mencegah berulangnya
peristiwa Great Depression sebagaimana pernah terjadi pada sekitar tahun
1930. Hal ini disebabkan perang dunia kedua yang melanda hampir seluruh belahan
bumi yang sangat berpotensi menyebabkan kemundurran ekonomi di Eropa dan juga
di sebagian besar negara-negara korban perang lainnya. Pada awalnya tujuan bank
dunia adalah untuk membantu proses rekonstruksi Negara-negara yang menderita
kerugian akibat perang. Seiring dengan berjalannya waktu Negara-negara yang
mengalami peperangan semakin berkurang drastis jumlahnya akibatnya kebutuhan
akan rekontruksi pasca perang pun semakin sedikit pula jumlahnya. Oleh sebab
itu, Bank Dunia kemudian menggeser fokusnya ke arah pembangunan infrastruktur,
pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, terutama
di negara-negara dunia ketiga yang tidak lain tertinggal dari negara
maju. Namun tujuan rekonstruksi pasca perang juga tidak dihilangkan. Hal inilah
yang menyebabkan dunia terus memberikan peluang bagi negara-negar berkembang
untuk melakukan untuk bekerja sama dengan bank dunia dalam menumpas kemiskinan
di negara-negara berkembang.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana peran bank dunia dalam mendorong negara-negara
berkembang untuk memperbaiki ekonominya.?
2.
Hal apa saja yang di lakukan oleh bank dunia dalam memberikan
bantuan kepada negara-negara yang miskin.?
3.
Bagaimana fungsi bank dunia dalam proses perjalanan negara-negara
berkembang.?
BAB I
PEMBAHASAN
1.
Peran Bank Dunia Secara Global
Bank dunia memiliki
dampak yang sangat besar di dunia internasional melalui peran-peran yang telah
di tunjukkannya di pentas dunia. Dari awal dibentuknya Bank Dunia telah
memiliki peranan yang sangat besar dalam membantu negara-negara korban perang,
terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan
perekonomiannya yang hancur pasca perang dunia kedua. Dengan berakhirnya perang
dunia kedua Bank Dunia memulai mentransformasikan peran baru sebagai lembaga
pemberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang yang
membutuhkan untuk membangun kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan di Negara
tersebut, sebagaimana yang telah dijelaskan pada tujuan dan fungsi bank dunia. Bergeraknya
roda perekonomian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara.
Dengan roda perekonomian yang terus bergerak positif, negara-negara dunia
ketiga memiliki sedikit harapan untuk menyusul atau setidaknya menyamai
perekonomian di negara-negara maju. Hal ini tentunya menjadi keinginan seluruh
negara berkembang, sehingga tidak mengherankan jika kemudian Bank Dunia menjadi
suatu alternative kuat demi terciptanya harapan tersebut.
Bank Dunia mendanai
proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan beberapa hal, seperti
pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, pengentasan
kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan bantuan
dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan,
terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang
didanai.
Pemilihan bank dunia
sebagai alternative pengembangan perekonomian khususnya Negara berkembang
memang pada kenyataannya terkadang juga malah menjadi suatu pisau bermata dua
yang dapat memajukan perekonomian melalui bantuannya atau malah membuat
masalah-masalah baru dari bantuan yang diberikannya tersebut. Namun juga tidak
dapat di pungkiri, Jika dilihat secara global, bantuan-bantuan dana kepada
masing-masing negara peminjam telah menjadi penyangga, sehingga perekonomian
dunia menjadi lebih stabil dan terkendali. Hal ini tentunya juga sesuai dengan
tujuan keberadaan dari Bank Dunia.
2.
Fungsi dan Tujuan Bank Dunia
Pada awalnya tujuan
bank dunia adalah untuk membantu proses rekonstruksi Negara-negara yang
menderita kerugian akibat perang. Seiring dengan berjalannya waktu
Negara-negara yang mengalami peperangan semakin berkurang drastis jumlahnya
akibatnya kebutuhan akan rekontruksi pasca perang pun semakin sedikit pula
jumlahnya. Oleh sebab itu, Bank Dunia kemudian menggeser fokusnya ke arah
pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan publik, terutama di negara-negara dunia ketiga yang tidak lain
tertinggal dari negara maju. Namun tujuan rekonstruksi pasca perang juga
tidak dihilangkan. Bank Dunia didirikan untuk memecahkan masalah internasional
terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Bank
Dunia secara umum bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di dalam suatu
Negara.
Apabila kita lihat
dengan lebih spesifik Bank Dunia memiliki tujuan lain yang diantaranya adalah
untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi
investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang
hancur atau rusak karena perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas
produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan pembagnunan untuk
fasiltas produktif dan sumber-sumber di negara-negara miskin. Tujuan berikutnya
adalah untuk mendorong investasi swasta luar negeri lewat jaminan atau
partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor
swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar,
sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan
yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka
sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
Bank dunia juga
mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional
dan untuk mempertahankan keseimbangan saldo pembayaran dengan mendorong
investasi internasional untuk kemajuan sumber-sumber produktif para anggota,
dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan
buruh di daerah mereka.
Melalui bank dunia di
susun pula pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya dalam hubungannya
dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih
berguna dana proyek-proyek yang mendesak, besar ataupun kecil, dapat diatasi
segera. Selain itu bank dunia juga menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk
mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisinis di dalam daerah
anggota.
Seperti yang kita
lihat pada tujuannya mengentaskan kemiskinan menjadi fungsi dari Bank Dunia.
Pengentasan kemiskinan ini secara khusus ditujukan untuk Negara-negara
berkembang. Bank Dunia memberikan pinjaman untuk proyekproyek produktif
demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang telah menjadi
anggotanya. Secara ringkas fungsi dari bank dunia adalah meningkatkan
kesejahteraan penduduk melalui program pendidikan dan kesehatan, mengembangkan
bidang kehidupan social, pemerintahan dan membangun institusi sebagai kunci
elemen pengurangan kemiskinan, kemudian menguatkan kemampuan pemerintah dalam
pemberian pelayanan berkualitas, efesien dan transparan, bank dunia juga
memiliki fungsi menjaga kelestarian lingkungan hidup, mendorong dan mendukung pengembangan
bisnis sector swasta serta turut andil dalam pembentukan stabilitas lingkungan
ekonomi makro sehingga tetap dalam kondisi kondusif untuk investasi dan
perancanaan jangka panjang
3.
PERAN BANK DUNIA DALAM MENDORONG
NEGARA-NEGARA BERKEMBANG UNTUK MEMPERBAIKI EKONOMINYA (CONTOH INDONESIA).
Bank Dunia telah
banyak memberikan peranannya bagi situasi dan kondisi perekonomian Indonesia.
Bank Dunia mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada
saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968.
Peranan bank dunia ini terlihat dari kinerjanya dalam menjalankan tugas di
Indonesia. Beberapa hal syang menjadi tugas bank dunia untuk Indonesia pada
saat itu antara lain yaitu memimpin Forum CGI. Aggota CGI (Consultative
Group meeting on Indonesia) adalah 33 negara dan lembaga-lembaga donor yang
dikoordinasikan oleh Bank Dunia. CGI membantu pembangunan di Indonesia
dengan cara memberikan pinjaman uang serta bantuan teknik untuk menciptakan
aturan-aturan pasar dan aktivitas ekonomi liberal. Dalam hal ini, Bank Dunia
bertugas menciptakan pasar yang kuat bagi kepentingan negara-negara dan lembaga
donor.
Tugas berikutnya Bank
Dunia adalah menyediakan hutang dalam jumlah besar, bekerjasama dengan Jepang
dan ADB (Asian Development Bank). sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia
menjajaki Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi
kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan
pendanaan yang kritis. Di masa-masa awal pemberian pinjaman. pinjaman yang
diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman
tanpa bunga, dengan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10
tahun. Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan
untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga
listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia
berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir
dekade 70-an Indonesia sudah mulai memperoleh pinjaman Bank Dunia yang
konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya,
pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah
deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan
sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
Dana hutang yang
diberikan kepada Indonesia, antara lain dalam bentuk hutang proyek dan hutang
dana segar. Hutang proyek adalah hutang dalam bentuk fasilitas berbelanja
barang dan jasa secara kredit. Namun, sayangnya, hutang ini justru menjadi alat
bagi Bank Dunia untuk memasarkan barang dan jasa dari negara-negara pemegang
saham utama, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lainnya kepada Indonesia.
Untuk hutang dana segar bisa dicairkan bila Indonesia menerima Program
Penyesuaian Struktural (SAP). SAP mensyaratkan pemerintah untuk melakukan perubahan
kebijakan yang bentuknya, antara lain: swastanisasi (Privatisasi) BUMN dan
lembaga-lembaga pendidikan, deregulasi dan pembukaan peluang bagi investor
asing untuk memasuki semua sector, pengurangan subsidi
kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti: beras, listrik, pupuk dan rokok serta
menaikkan tarif telepon dan pos ,menaikkan harga bahan bakar (BBM), Tugas Bank
Dunia yang lain adalah mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan
privatisasi dan kebijakan yang memihak pada perusahaan-perusahaan besar.
4.
ANALISA BANK DUNIA
DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG .
Bank Dunia mengingatkan negara-negara
berkembang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi risiko penurunan
pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Pasalnya, masalah utang negara-negara zona
euro dan melemahnya pertumbuhan di sejumlah perekonomian besar telah meredupkan
prospek pertumbuhan global. Hal ini disampaikan Bank Dunia dalam laporan
Prospek Perekonomian Global 2012 dalam rilis yang diterima Kompas.com,
Kamis (19/1/2012). Negara-negara berkembang perlu mengevaluasi kerentanan
mereka dan mempersiapkan diri untuk goncangan lanjutan selama masih ada waktu,
ujar Justin Yifu Liu, Ekonom Utama Bank Dunia dan Wakil Presiden Senior untuk
Ekonomi Pembangunan. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global telah
terlihat dari melemahnya perdagangan global dan harga-harga komoditas. Ekspor
barang dan jasa global hanya bisa mencapai 6,6 persen pada tahun 2011. Turun
drastis dari 12,4 persen pada 2010. Pada tahun 2012 ini, Bank Dunia pun
hanya memperkirakan ekspor barang dan jasa hanya tumbuh 4,7 persen. Untuk harga
komoditas, harga energi, logam, dan produk-produk agrikultur global telah turun
masing-masing sebesar 10 persen, 25 persen, dan 19 persen sejak awal tahun
2011. Hal ini dinilai memberikan dampak positif yakni meredakan inflasi dan
menurunnya harga pangan di kebanyakan negara berkembang, karena harga pangan
internasional telah turun 14 persen
dari puncaknya
pada Februari 2011.
Tetapi, Bank Dunia tetap menyatakan kekhawatirannya terhadap keamanan pangan masyarakat miskin, termasuk di Semenanjung Afrika. Dengan kondisi-kondisi tersebut, Bank Dunia akhirnya menurunkan lagi ramalan pertumbuhan untuk 2012 menjadi 5,4 persen bagi negara-negara berkembang dan hanya 1,4 persen untuk negara-negara berpendapatan tinggi. Pertumbuhan ekonomi global pun diproyeksi hanya mencapai 2,5 persen pada tahun ini. Bank Dunia juga melihat negara-negara berkembang hanya punya ruang fiskal dan moneter yang lebih sedikit untuk upaya perbaikan dibandingkan tahun 2008/2009. Dengan demikian, kemampuan negara berkembang untuk menanggapi risiko krisis global pun menjadi terbatas.
Direktur Prospek Pembangunan Bank Dunia, Hans Timmer berpesan agar negara-negara berkembang menyisihkan pendanaan untuk defisit anggaran, memprioritaskan pembelanjaan untuk jejaring pengaman sosial dan infrastruktur, dan melakukan stress-test untuk perbankan domestik. Hal ini perlu dilakukan demi mempersiapkan kemungkinan menghadapi dampak lanjutan krisis global. "Tidak ada seorang pun yang akan terlepas dari kondisi krisis yang semakin buruk. Tingkat pertumbuhan negara maju dan negara berkembang dapat menurun sebanyak atau bahkan lebih parah dari tahun 2008/2009," tambah Andrew Burns, Manajer Makroekonomi Global dan penulis utama laporan Bank Dunia. Jadi, kata Burns, penting untuk membuat rencana apabila terjadi perubahan yang sangat penting secara mendadak.
Tetapi, Bank Dunia tetap menyatakan kekhawatirannya terhadap keamanan pangan masyarakat miskin, termasuk di Semenanjung Afrika. Dengan kondisi-kondisi tersebut, Bank Dunia akhirnya menurunkan lagi ramalan pertumbuhan untuk 2012 menjadi 5,4 persen bagi negara-negara berkembang dan hanya 1,4 persen untuk negara-negara berpendapatan tinggi. Pertumbuhan ekonomi global pun diproyeksi hanya mencapai 2,5 persen pada tahun ini. Bank Dunia juga melihat negara-negara berkembang hanya punya ruang fiskal dan moneter yang lebih sedikit untuk upaya perbaikan dibandingkan tahun 2008/2009. Dengan demikian, kemampuan negara berkembang untuk menanggapi risiko krisis global pun menjadi terbatas.
Direktur Prospek Pembangunan Bank Dunia, Hans Timmer berpesan agar negara-negara berkembang menyisihkan pendanaan untuk defisit anggaran, memprioritaskan pembelanjaan untuk jejaring pengaman sosial dan infrastruktur, dan melakukan stress-test untuk perbankan domestik. Hal ini perlu dilakukan demi mempersiapkan kemungkinan menghadapi dampak lanjutan krisis global. "Tidak ada seorang pun yang akan terlepas dari kondisi krisis yang semakin buruk. Tingkat pertumbuhan negara maju dan negara berkembang dapat menurun sebanyak atau bahkan lebih parah dari tahun 2008/2009," tambah Andrew Burns, Manajer Makroekonomi Global dan penulis utama laporan Bank Dunia. Jadi, kata Burns, penting untuk membuat rencana apabila terjadi perubahan yang sangat penting secara mendadak.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam perkembangan dunia yang cukup
pesat telah mendorong negara-negara di dunia untuk bersaing secara ketat
kususnya di bidang ekonomi, pasca berakhirnya perang duania II maka di
bentuklah bank dunia yang pada awalya dibentuk untuk membatu negara kalah
perang dan pembangunan negara yang dilanda perang khususnya hancur akibat
perang hebat di negara tersebut. Pada saat ini fungsi bank duania telah
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman hal itu terbukti pada saat ini bank
dunia telah berperan aktif dalam membatu negara-negara berkembang dan miskin,
maka dari konsep sekarang bank dunia telah membuka luang untuk membatu negara
timur yang dilanda kegoncaangan ekonomi dan negara-negara miskin lainnya yang
memang membutuhkan bantuan yang sentral dalam masyarakat misalnya seperti
membantu membangun fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau fasilitas
pendidikan seperti rumah sekolah dan lain-lain. Bank dunia pada saat ini juga
berperan aktif dalam membatu negara yang terkena dampak krisis moniter, seperti
Indonesia pada tahun 1998 dan negara-negara lain di asia tengara yang terkena
dampak dari krisis tersebut. Bank dunia junga memiliki program jangka panjang
dalam membatu negara-negara berkembang misalnya pinjaman jangka panjang untuk
negara-negara berkembang agar dapat membangun produktivitas negaranya maka dari
itu bank dunia bisa kita katakana salah satu organisasi internsiaonal yang
cukup berperan aktif dalam mendorong negara-negara berkembang untuk memperbaiki
ekonomi dan pembangunan negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ARTIKEL : Inggried Dwi Wedhaswary dan artikel kompas keluaran Jakarta tanggal 6 mai 2010.
0 Komentar untuk "PERAN BANK DUNIA DALAM MEMBANGUN NEGARA BERKEMBANG"